Dalam melakukan kegiatan investasi saham, seorang investor perlu melakukan sejumlah strategi. Tidak hanya sekadar untuk menjadi investor hebat dan sukses, tentunya hal tersebut akan memudahkan Smart People dalam cara membeli saham hingga menjualnya.
Penilaian dalam Saham
Salah satu indikator yang seringkali menjadi fokus para investor yakni dengan melihat pergerakan harga atau nilai saham pada pasar. Untuk menentukan nilai tersebut, para investor sudah pasti harus melakukan analisis terhadap saham-saham yang ada guna menentukan mana yang dapat memberikan imbal hasil yang optimal.
Setidaknya, ada tiga jenis nilai yang dikenal dalam penilaian saham, yaitu nilai buku, nilai pasar, serta nilai intrinsik saham. Nilai buku dihitung berdasarkan pembukuan emiten, sedangkan nilai pasar ditunjukkan oleh harga saham di pasar
Adapun nilai intrinsik atau nilai teoritis merupakan nilai saham yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu, investor wajib mengetahui nilai-nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan yang tepat sekaligus demi berbagai imbal hasil yang maksimal.
Jenis Analisis Saham
Dalam melakukan penilaian saham, tentu Smart People wajib melakukan analisis. Dalam dunia investasi saham, terdapat dua jenis analisis yang digunakan. Adapun analisis yang dimaksud adalah analisis teknikal dan analisis fundamental.
1. Analisis teknikal
Analisis ini lebih menekankan pada perkembangan atau pergerakan harga saham dalam satu rentang waktu. Mudahnya, analisis teknikal lebih menekankan pola kenaikan maupun penurunan harga suatu perusahaan dibandingkan kondisi ekonomi secara makro.
Hal ini disebabkan setiap perubahan terjadi guna memudahkan analisis investor. Karena sangat berhubungan dengan pola dan fluktuasi harga, dalam melakukan analisis teknikal seorang investor wajib memahami pergerakan grafik atau chart.
2. Analisis fundamental
Analisis ini dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal yang dapat menggerakkan harga saham itu sendiri. Adapun hal-hal yang dimaksud seperti kinerja keuangan perusahaan, tingkat persaingan, hingga analisis pasar dan ekonomi secara luas, baik mikro maupun makro.
Berbagai hal lain seperti potensi industri juga memiliki pengaruh dalam analisis ini. Umumnya, dilakukan dua pendekatan dalam melakukan analisis saham secara fundamental, yakni top-down dan bottom-up.
Pendekatan top-down
Dilakukan oleh investor dengan cara melihat gambaran umum dari suatu perusahaan yang dituju. Melalui pendekatan ini, investor akan percaya jika kondisi dan segala komponen dari suatu perusahaan secara umum dapat dianggap baik pula.
Setidaknya, ada empat hal yang perlu diketahui, mulai dari kondisi makro secara global, kondisi makro dalam negeri, prospek pertumbuhan sektor, serta fundamental perusahaan. Jika keempatnya menunjukkan tren yang positif, perusahaan dapat dianggap memiliki masa depan.
Pendekatan bottom-up
Berbeda dengan pendekatan sebelumnya, dalam pendekatan ini seorang investor akan melihat detail dari suatu perusahaan terlebih dahulu. Adapun hal-hal yang biasanya diperhatikan seperti kondisi keuangan hingga persaingan dengan kompetitor.
Dengan menggunakan pendekatan ini, investor akan melakukan kajian lebih mendalam terhadap kondisi perusahaan. Nantinya, akan dapat disimpulkan apakah perusahaan tersebut dapat memberi dampak positif kepada investasi atau tidak.
Analisis dan Pendekatan Lainnya
Meskipun secara umum analisis teknikal dan fundamental sudah cukup untuk menentukan mana saham yang tepat untuk dipilih, beberapa investor kerap menggunakan berbagai pertimbangan lain sebelum melakukan cara membeli saham.
Salah satu pertimbangan yang dimaksud berkaitan dengan strategi dalam meminimalisir risiko kerugian yang sangat mungkin terjadi dalam investasi saham. Strategi tersebut juga termasuk dengan bagaimana membeli dan menjual saham yang diinginkan tersebut.
Sebelum membeli saham, melakukan analisis fundamental dan teknikal menjadi hal yang penting. Selain itu, hal-hal seperti profil dan likuiditas perusahaan, fluktuasi IHSG, hingga Return of Equity (ROE) perlu menjadi pertimbangan.
Smart People dapat membeli saham ketika harga saham turun ke level tertentu (buy on weakness), saat harga saham menembus level tertentu (buy if/on breakout), hingga setelah terjadinya breakout atau harga bawah (buy on retracement).
Lantas, bagaimana jika ingin menjual saham? Sudah pasti dilakukan saat harga sedang naik. Apabila ingin dilakukan ketika harga sedang turun, maka Smart People wajib menetapkan cut loss guna mencegah kerugian yang lebih besar saat saham terus menurun.
Itulah beberapa hal terkait pendekatan dan analisis seperti apa yang dapat dilakukan ketika akan melakukan pembelian saham hingga melakukan penjualan. Memang bukan perkara mudah ketika Smart People ingin melakukan transaksi, terlebih bagi pemula.
Kendati demikian, menggunakan aplikasi yang lancar, tidak mudah lag, serta memberikan edukasi lengkap bisa menjadi solusi untuk memudahkan para investor pemula. Gunakan saja RHB Tradesmart dengan fitur-fitur terbaik untuk mendukung imbal hasil yang lebih optimal.
Terdapat fitur Smart Fee dengan biaya serendah 0,08%, yang dapat digunakan untuk menghemat biaya investasi. Ada juga Smart Rate yang memungkinkan Smart People mendapat margin pinjaman sebanyak 0,025% per hari selama 3 bulan pertama.
Menariknya, semua layanan dan promo tersebut diperpanjang sampai dengan Juni 2023. Nah, sebelum ketinggalan, segera download aplikasi RHB Tradesmart ID pada Play Store atau App Store, kemudian daftarkan akun dan nikmati transaksi cara membeli saham dan menjual saham terbaik dari mana saja dan kapan saja!
Source:
Perdana, Arkan. (2023). Analisis Fundamental dan Teknikal: Apa Saja Perbedaannya?. Glints.com
Redaksi. (2022). Investasi Saham Juga Harus Punya Strategi Dong! Yuk, Bagi Investor Pemula Simak Artikel Berikut Ini!. Sikapi Uangmu OJK
Redaksi. (2022). Sudah Tahu 2 Cara Analisis Fundamental Saham Ini?. RHB Tradesmart.co.id
Syahputra, Eqqi. (2021). Simak! Ini Tips Analisis Teknikal Saham Bagi Pemula. CNBC Indonesia
Sukmawati, Erni Estika, dkk. (2013). Analisis Fundamental Dengan Pendekatan Price Earning Ratio untuk Menilai Kewajaran Harga Saham dan Keputusan Investasi. Artikel Ilmiah. Malang: Universitas Brawijaya.